Minggu, 02 November 2014

GEMPA BUMI



GEMPA BUMI

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

              Pusat-pusat gempa di seluruh dunia, 1963–1998
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.

Tipe gempa bumi

☻Gempa bumi Vulkanik

Adalah gempa bumi yang di akibatkan oleh aktifitas gunung berapi.

☻Gempa bumi Runtuhan
Gempa bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
Gempabumi Buatan
Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.


Berdasarkan kekuatannya atau magnitude (M), gempabumi dapat dibedakan atas :
a. Gempabumi sangat besar dengan magnitude lebih besar dari 8 SR.
b. Gempabumi besar magnitude antara 7 hingga 8 SR.
c. Gempabumi merusak magnitude antara 5 hingga 6 SR.
d. Gempabumi sedang magnitude antara 4 hingga 5 SR.
e. Gempabumi kecil dengan magnitude antara 3 hingga 4 SR .
f. Gempabumi mikro magnitude antara 1 hingga 3 SR .
g. Gempabumi ultra mikro dengan magnitude lebih kecil dari 1 SR .

Berdasarkan kedalaman sumber (h), gempabumi digolongkan atas :
a. Gempabumi dalam h > 300 Km .
b. Gempabumi menengah 80 < style=""> < 300 Km .
c. Gempabumi dangkal h < 80 Km .

Berdasarkan tipenya Mogi membedakan gempabumi atas:
a. TypeI :
Pada tipe ini gempa bumi utama diikuti gempa susulan tanpa didahului oleh gempa pendahuluan (fore shock).

b. Type II :
Sebelum terjadi gempa bumi utama, diawali dengan adanya gempa pendahuluan dan selanjutnya diikuti oleh gempa susulan yang cukup banyak.

c. Type III:
Tidak terdapat gempa bumi utama. Magnitude dan jumlah gempabumi yang terjadi besar pada periode awal dan berkurang pada periode akhir dan biasanya dapat berlangsung cukup lama dan bisa mencapai 3 bulan. Tipe gempa ini disebut tipe swarm dan biasanya terjadi pada daerah vulkanik seperti gempa gunung Lawu pada tahun 1979.

  • Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan tenaga yang terhasil daripada geseran batuan di keretakan memanjang sepanjang batuan. 
  • Tenaga dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenali sebagai kecacatan tektonik. Kesan ini adalah seperti gelang getah ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba.

                                    <!--[if !vml]--><!--[endif]-->
            
Keterangan Gambar :
Gambar 1 (Paling Kiri) : Gambar bergesernya lapisan bumi, dinamakan gelombang "L"
Gambar 2 (tengah) : Gambar bergesernya lapisan bumi, dinamakan gelombang "P"
Gambar 3 (paling kanan): Gambar bergesernya lapisan bumi, dinamakan gelombang "S"
Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari tektonik plate (plat tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik. Gempa bumi tektonik memang unik. Peta penyebarannya mengikuti pola dan aturan yang khusus dan menyempit, yakni mengikuti pola-pola pertemuan lempeng-lempeng tektonik yang menyusun kerak bumi. Dalam ilmu kebumian (geologi), kerangka teoretis tektonik lempeng merupakan postulat untuk menjelaskan fenomena gempa bumi tektonik yang melanda hampir seluruh kawasan, yang berdekatan dengan batas pertemuan lempeng tektonik. Contoh gempa tektonik ialah seperti yang terjadi di Yogyakarta, Indonesia pada Sabtu, 27 Mei 2006 dini hari, pukul 05.54 WIB,
Di lihat dari intensitasnya gempa ada 2 macam :
a.       Macroseisme, yaitu gempa yang intensitasnya besar dan dapat di ketahui tanpa menggunakan alat.
b.      Mikriseisme , yaitu gempa bumi yang intensitasnya kecil sekali dan hanya dapat di ketahui dengan menggunakan alat perekam.
Ilmu yang mempelajari Gempa bumi, gelombang seismik serta perambatannya di sebut Seismologi. Dan alat untuk mencatat gempa bumi di sebut Seismograf.
Ada 2 macam Seismograf :
a.       Seismograf Horizontal, yaitu seismograf yang mencatat getaran bumi pada arah horizontal.
b.      Seismograf Vertikal, yaitu seismograf yang mencatat getaran bumi pada arah Vertikal.

Penyebab terjadinya gempa bumi

Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi.Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi

Gempa bumi juga dapat menyebabkan Tsunami.                         

 

 

Terminologi Tsunami

Istilah tsunami berasal dari bahasa Jepang. Tsu berarti "pelabuhan", dan nami berarti "gelombang", sehingga tsunami dapat diartikan sebagai "gelombang pelabuhan".Istilah ini pertama kali muncul di kalangan nelayan Jepang. Karena panjang gelombang tsunami sangat besar, pada saat berada di tengah laut, para nelayan tidak merasakan adanya gelombang ini. Namun setibanya kembali ke pelabuhan, mereka mendapati wilayah di sekitar pelabuhan tersebut rusak parah. Karena itulah mereka menyimpulkan bahwa gelombang tsunami hanya timbul di wilayah sekitar pelabuhan, dan tidak di tengah lautan yang dalam.
tsunami
Tsunami adalah gelombang air yang sangat besar yang dibangkitkan oleh macam-macam gangguan di dasar samudra. Gangguan ini dapat berupa gempa bumi, pergeseran lempeng, atau gunung meletus. Tsunami tidak kelihatan saat masih berada jauh di tengah lautan, namun begitu mencapai wilayah dangkal, gelombangnya yang bergerak cepat ini akan semakin membesar.
Tsunami juga sering disangka sebagai gelombang air pasang. Ini karena saat mencapai daratan, gelombang ini memang lebih menyerupai air pasang yang tinggi daripada menyerupai ombak biasa yang mencapai pantai secara alami oleh tiupan angin. Namun sebenarnya gelombang tsunami sama sekali tidak berkaitan dengan peristiwa pasang surut air laut. Karena itu untuk menghindari pemahaman yang salah, para ahli oseanografi sering menggunakan istilah gelombang laut seismik (seismic sea wave) untuk menyebut tsunami, yang secara ilmiah lebih akurat.

 

Ø  Sebab-sebab Terjadinya Tsunami

Tsunami dapat dipicu oleh bermacam-macam gangguan (disturbance) berskala besar terhadap air laut, misalnya gempa bumi, pergeseran lempeng, meletusnya gunung berapi di bawah laut, atau tumbukan benda langit. Tsunami dapat terjadi apabila dasar laut bergerak secara tiba-tiba dan mengalami perpindahan vertikal.
Longsoran Lempeng Bawah Laut (Undersea landslides)
Gerakan yang besar pada kerak bumi biasanya terjadi di perbatasan antar lempeng tektonik. Celah retakan antara kedua lempeng tektonik ini disebut dengan sesar (fault). Sebagai contoh, di sekeliling tepian Samudra Pasifik yang biasa disebut dengan Lingkaran Api (Ring of Fire), lempeng samudra yang lebih padat menunjam masuk ke bawah lempeng benua. Proses ini dinamakan dengan penunjaman (subduction). Gempa subduksi sangat efektif membangkitkan gelombang tsunami.
Gempabumi Bawah Laut (Undersea Earthquake)
Gempa tektonik merupakan salah satu gempa yang diakibatkan oleh pergerakan lempeng bumi. Jika gempa semacam ini terjadi di bawah laut, air di atas wilayah lempeng yang bergerak tersebut berpindah dari posisi ekuilibriumnya. Gelombang muncul ketika air ini bergerak oleh pengaruh gravitasi kembali ke posisi ekuilibriumnya. Bila wilayah yang luas pada dasar laut bergerak naik ataupun turun, tsunami dapat terjadi.
Aktivitas Vulkanik (Volcanic Activities)
Pergeseran lempeng di dasar laut, selain dapat mengakibatkan gempa juga seringkali menyebabkan peningkatan aktivitas vulkanik pada gunung berapi. Kedua hal ini dapat menggoncangkan air laut di atas lempeng tersebut. Demikian pula, meletusnya gunung berapi yang terletak di dasar samudra juga dapat menaikkan air dan membangkitkan gelombang tsunami.
Tumbukan Benda Luar Angkasa (Cosmic-body Impacts)
Tumbukan dari benda luar angkasa seperti meteor merupakan gangguan terhadap air laut yang datang dari arah permukaan. Boleh dibilang tsunami yang timbul karena sebab ini umumnya terjadi sangat cepat dan jarang mempengaruhi wilayah pesisir yang jauh dari sumber gelombang. Sekalipun begitu, bila pergerakan lempeng dan tabrakan benda angkasa luar cukup dahsyat, kedua peristiwa ini dapat menciptakan megatsunami.

 

Ø  Karakteristik Tsunami

Perilaku gelombang tsunami sangat berbeda dari ombak laut biasa. Gelombang tsunami bergerak dengan kecepatan tinggi dan dapat merambat lintas-samudra dengan sedikit energi berkurang. Tsunami dapat menerjang wilayah yang berjarak ribuan kilometer dari sumbernya, sehingga mungkin ada selisih waktu beberapa jam antara terciptanya gelombang ini dengan bencana yang ditimbulkannya di pantai. Waktu perambatan gelombang tsunami lebih lama dari waktu yang diperlukan oleh gelombang seismik untuk mencapai tempat yang sama.
Periode tsunami cukup bervariasi, mulai dari 2 menit hingga lebih dari 1 jam. Panjang gelombangnya sangat besar, antara 100-200 km. Bandingkan dengan ombak laut biasa di pantai selancar (surfing) yang mungkin hanya memiliki periode 10 detik dan panjang gelombang 150 meter. Karena itulah pada saat masih di tengah laut, gelombang tsunami hampir tidak nampak dan hanya terasa seperti ayunan air saja.
Perbandingan Gelombang Tsunami dan Ombak Laut Biasa
Parameter
Gelombang Tsunami
Ombak Biasa
Periode gelombang
2 menit — > 1 jam
± 10 detik
Panjang gelombang
100 — 200 km
150 m
Bila lempeng samudra pada sesar bergerak naik (raising), terjadi air pasang di wilayah pantai hingga wilayah tersebut akan mengalami banjir sebelum kemudian gelombang air yang lebih tinggi datang menerjang.
raising
Bila lempeng samudra bergerak naik, wilayah pantai akan mengalami banjir air pasang sebelum datangnya tsunami.
Bila lempeng samudra pada sesar bergerak turun (sinking), kurang lebih pada separuh waktu sebelum gelombang tsunami sampai di pantai, air laut di pantai tersebut surut. Pada pantai yang landai, surutnya air bisa mencapai lebih dari 800 meter menjauhi pantai. Masyarakat yang tidak sadar akan datangnya bahaya mungkin akan tetap tinggal di pantai karena ingin tahu apa yang sedang terjadi. Atau bagi para nelayan mereka justru memanfaatkan momen saat air laut surut tersebut untuk mengumpulkan ikan-ikan yang banyak bertebaran.
sinking
Bila lempeng samudra bergerak turun, di wilayah pantai air laut akan surut sebelum datangnya tsunami.
Pada suatu gelombang, bila rasio antara kedalaman air dan panjang gelombang menjadi sangat kecil, gelombang tersebut dinamakan gelombang air-dangkal. Karena gelombang tsunami memiliki panjang gelombang yang sangat besar, gelombang tsunami berperan sebagai gelombang air-dangkal, bahkan di samudra yang dalam.
Gelombang air-dangkal bergerak dengan kecepatan yang setara dengan akar kuadrat hasil perkalian antara percepatan gravitasi (9,8 m/s2) dan kedalaman air laut.
velocity
v = velocity (kecepatan)
g = gravitation (9,8 m/s2)
d = depth (kedalaman)
Sebagai contoh, di Samudra Pasifik, dimana kedalaman air rata-rata adalah 4000 meter, gelombang tsunami merambat dengan kecepatan ± 200 m/s (kira-kira 712 km/jam) dengan hanya sedikit energi yang hilang, bahkan untuk jarak yang jauh. Sementara pada kedalaman 40 meter, kecepatannya mencapai ± 20 m/s (sekitar 71 km/jam), lebih lambat namun tetap sulit dilampaui.
Energi dari gelombang tsunami merupakan fungsi perkalian antara tinggi gelombang dan kecepatannya. Nilai energi ini selalu konstan, yang berarti tinggi gelombang berbanding terbalik dengan kecepatan merambat gelombang. Oleh sebab itu, ketika gelombang mencapai daratan, tingginya meningkat sementara kecepatannya menurun.
kecepatan tsunami
Saat memasuki wilayah dangkal, kecepatan gelombang tsunami menurun sedangkan tingginya meningkat, menciptakan gelombang mengerikan yang sangat merusak.
Kedalaman
(m)
Kecepatan
(mph)
Panjang Gelombang
(km)
7000
586
282
4000
443
213
2000
313
151
200
99
48
50
49
23
10
22
10.6
lagi orang-orang yang berada di tengah laut bahkan tidak menyadari adanya tsunami, gelombang tsunami dapat mencapai ketinggian hingga 30 meter atau lebih ketika mencapai wilayah pantai dan daerah padat. Tsunami dapat menimbulkan kerusakan yang sangat parah di wilayah yang jauh dari sumber pembangkitan gelombang, meskipun peristiwa pembangkitan gelombang itu sendiri mungkin tidak dapat dirasakan tanpa alat bantu.
Tsunami bergerak maju ke satu arah dari sumbernya, sehingga wilayah yang berada di daerah "bayangan" relatif dalam kondisi aman. Namun demikian, gelombang tsunami dapat saja berbelok di sekitar daratan. Gelombang ini juga bisa saja tidak simetris. Gelombang ke satu arah mungkin lebih kuat dibanding gelombang ke arah lainnya, tergantung dari peristiwa alam yang memicunya dan kondisi geografis wilayah sekitarnya.

Ø  Megatsunami dan Seiche

Bukti-bukti menunjukkan bahwa megatsunami, yaitu tsunami yang mencapai ketinggian hingga 100 meter, memang mungkin terjadi. Peristiwa yang langka ini biasanya disebabkan oleh sebuah pulau yang cukup besar amblas ke dasar samudra. Megatsunami juga bisa disebabkan oleh sebongkah besar es yang jatuh ke air dari ketinggian ratusan meter. Gelombang ini dapat menyebabkan kerusakan yang sangat dahsyat pada cakupan wilayah pantai yang sangat luas.
Satu hal yang berkaitan dengan tsunami antara lain adalah seiche, yaitu fluktuasi atau pengalunan permukaan danau atau badan air yang kecil yang disebabkan oleh gempa-bumi kecil, angin, atau oleh keragaman tekanan udara. Seringkali gempa yang besar menyebabkan tsunami dan seiche sekaligus, atau sebagian seiche justru terjadi karena tsunami.

Ø  Tsunami Dengan Gelombang Tertinggi

Gelombang tsunami tertinggi yang tercatat sampai saat ini adalah tsunami di Alaska pada tahun 1958 yang disebabkan oleh amblasnya lempeng tektonik di Teluk Lituya. Tsunami ini memiliki ketinggian lebih dari 500 meter dan menghancurkan pohon-pohon dan tanah pada dinding fjord. Saat gelombang tsunami kembali ke laut, gelombang tersebut langsung menyebar dan tingginya menurun dengan cepat. Tingginya gelombang saat berada di pantai lebih disebabkan karena topografi wilayahnya, daripada karena energi yang dikeluarkan oleh peristiwa amblasnya lempeng.
fjold
Fjord, suatu teluk sempit (inlet) di antara tebing-tebing atau lahan terjal. Biasa djumpai di Norwegia, Alaska, Selandia Baru, dll. Sebelumnya fjord ini merupakan sungai gletser yang terbentuk di wilayah pegunungan di kawasan pantai. Saat suhu menjadi hangat, sungai gletser ini mencair, akibatnya permukaan air laut naik dan membanjiri lembah di sela-sela pegunungan tersebut.

Ø  Tsunami Di Indonesia

Berdasarkan katalog gempa (1629 - 2002) di Indonesia pernah terjadi tsunami sebanyak 109 kali, yakni 1 kali akibat longsoran (landslide), 9 kali akibat gunung berapi dan 98 kali akibat gempa tektonik. Hal-hal yang paling berpotensi menimbulkan tsunami adalah:
*       Gempa yang terjadi di dasar laut
*       Kedalaman pusat gempa kurang dari 60 km
*       Kekuatan gempa lebih besar dari 6,0 Skala Richter
*       Jenis pensesaran gempa tergolong sesar naik atau sesar turun

Ø  Tsunami di Samudra Hindia - 26 Desember 2004

26 Desember 2004 merupakan hari yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia. Ya, setelah sekian lama, kita mengalami musibah besar yang bukan hanya melanda negeri kita, tapi juga negeri-negeri lain seperti Thailand, Bangladesh, India, Sri Lanka, bahkan Maladewa, Somalia, Kenya, dan Tanzania yang berada di Afrika. Tsunami yang melanda Aceh dan sebagian Sumatera Utara, sebelumnya ditandai dengan gempa berkekuatan 9,15 magnitudo momen. Ratusan ribu orang tewas, belum lagi korban luka-luka dan korban materi. Jumlah korban yang sangat besar membuat tsunami ini merupakan tsunami paling mematikan sepanjang sejarah dunia.
Sayangnya, kita tidak memiliki sistem peringatan dini seperti halnya yang ada di Samudra Pasifik. Ini karena kita memang jarang mengalami musibah tsunami. Tsunami terakhir yang cukup besar di Indonesia terjadi pada tahun 1883, yang disebabkan oleh meletusnya Gunung Krakatau di Selat Sunda. Itu berarti sudah lebih dari seabad yang lalu. Setelah ada tsunami ini, UNESCO dan lembaga-lembaga lainnya di dunia mulai merintis pengembangan sistem pengawasan tsunami global untuk wilayah di sekitar Samudra Hindia.

Sejarah gempa bumi besar pada abad ke-20 dan 21


30 September 2009, Gempa bumi Sumatera Barat merupakan gempa tektonik yang berasal dari pergeseran patahan Semangko, gempa ini berkekuatan 7,6 Skala Richter mengguncang Padang-Pariaman, Indonesia. Menyebabkan sedikitnya 1.100 orang tewas dan ribuan terperangkap dalam reruntuhan bangunan. Padang merupakan salah satu wilayah Indonesia yang rawan gempa. Letak kota ini yang berada di atas patahan lempeng Indo-Ausralia dan lempeng Eurasia menyebabkan wilayah ini kerap dilanda tremor dan sesekali gempa bumi.

Gempa petang ini bukan pertama bagi Padang. Sebelumnya, sepanjang kurun 2004-2008, gempa besar pernah melanda wilayah ini. Gempa kali ini menurut United States Geological Survey berkekuatan 7,9 pada Skala Ritcher. Gempa Padang, menurut lembaga ini, masih merupakan rangkaian gempa yang terjadi di Samoa Barat di Kepulauan Pasifik pagi ini yang menewaskan 100 orang lebih. Situs Reuters mengutip pendapat beberapa geologis menyebut hal yang sama mungkin juga akan terjadi di Padang.
“Padang suatu saat bakal mengalami guncangan gempa hebat karena lokasinya (di patahan dua lempeng) itu,” demikian analisa mereka.

Menurut situs ini, pendidikan kebencanaan perlu dilakukan segera di wilayah ini, karena warganya akan selalu hidup di bawah ancaman gempa. Mengutip pendapat Hugh Goyder, konsultan United Nations International Strategy for Disaster Reduction, Padang membutuhkan infrastruktur yang memadai, termasuk tata kota yang memudahkan upaya penyelamatan jika terjadi bencana hebat.
 2 September 2009, Gempa Tektonik 7,3 Skala Richter mengguncang Tasikmalaya, Indonesia. Gempa ini terasa hingga Jakarta dan Bali, berpotensi tsunami. Korban jiwa masih belum diketahui jumlah pastinya karena terjadi Tanah longsor sehingga pengevakuasian warga terhambat.

Kerusakan akibat gempa bumi di San Francisco pada tahun 1906
Sebagian jalan layang yang runtuh akibat gempa bumi Loma Prieta pada tahun 1989
12 September 2007 - Gempa Bengkulu dengan kekuatan gempa 7,9 Skala Richter
9 Agustus 2007 - Gempa bumi 7,5 Skala Richter
6 Maret 2007 - Gempa bumi tektonik mengguncang provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Laporan terakhir menyatakan 79 orang tewas [3].
27 Mei 2006 - Gempa bumi tektonik kuat yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05.55 WIB selama 57 detik. Gempa bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada skala Richter. United States Geological Survey melaporkan 6,2 pada skala Richter; lebih dari 6.000 orang tewas, dan lebih dari 300.000 keluarga kehilangan tempat tinggal.
8 Oktober 2005 - Gempa bumi besar berkekuatan 7,6 skala Richter di Asia Selatan, berpusat di Kashmir, Pakistan; lebih dari 1.500 orang tewas.
26 Desember 2004 - Gempa bumi dahsyat berkekuatan 9,0 skala Richter mengguncang Aceh dan Sumatera Utara sekaligus menimbulkan gelombang tsunami di samudera Hindia. Bencana alam ini telah merenggut lebih dari 220.000 jiwa.
26 Desember 2003 - Gempa bumi kuat di Bam, barat daya Iran berukuran 6.5 pada skala Richter dan menyebabkan lebih dari 41.000 orang tewas.
21 Mei 2002 - Di utara Afganistan, berukuran 5,8 pada skala Richter dan menyebabkan lebih dari 1.000 orang tewas.
26 Januari 2001 - India, berukuran 7,9 pada skala Richter dan menewaskan 2.500 ada juga yang mengatakan jumlah korban mencapai 13.000 orang.
21 September 1999 - Taiwan, berukuran 7,6 pada skala Richter, menyebabkan 2.400 korban tewas.
17 Agustus 1999 - barat Turki, berukuran 7,4 pada skala Richter dan merenggut 17.000 nyawa.
25 Januari 1999 - Barat Colombia, pada magnitudo 6 dan merenggut 1.171 nyawa.
30 Mei 1998 - Di utara Afganistan dan Tajikistan dengan ukuran 6,9 pada skala Richter menyebabkan sekitar 5.000 orang tewas.
17 Januari 1995 - Di Kobe, Jepang dengan ukuran 7,2 skala Richter dan merenggut 6.000 nyawa.
30 September 1993 - Di Latur, India dengan ukuran 6,0 pada skala Richter dan menewaskan 1.000 orang.
12 Desember 1992 - Di Flores, Indonesia berukuran 7,9 pada skala richter dan menewaskan 2.500 orang.
21 Juni 1990 - Di barat laut Iran, berukuran 7,3 pada skala Richter, merengut 50.000 nyawa.
7 Desember 1988 - Barat laut Armenia, berukuran 6,9 pada skala Richter dan menyebabkan 25.000 kematian.
19 September 1985 - Di Mexico Tengah dan berukuran 8,1 pada Skala Richter, meragut lebih dari 9.500 nyawa.
16 September 1978 - Di timur laut Iran, berukuran 7,7 pada skala Richter dan menyebabkan 25.000 kematian.
4 Maret 1977 - Vrancea, timur Rumania, dengan besar 7,4 SR, menelan sekitar 1.570 korban jiwa, diantaranya seorang aktor Rumania Toma Caragiu, juga menghancurkan sebagian besar dari ibu kota Rumania, Bukares (Bucureşti).
28 Juli 1976 - Tangshan, Cina, berukuran 7,8 pada skala Richter dan menyebabkan 240.000 orang terbunuh.
4 Februari 1976 - Di Guatemala, berukuran 7,5 pada skala Richter dan menyebabkan 22.778 terbunuh.
29 Februari 1960 - Di barat daya pesisir pantai Atlantik di Maghribi pada ukuran 5,7 skala Richter, menyebabkan kira-kira 12.000 kematian dan memusnahkan seluruh kota Agadir.
26 Desember 1939 - Wilayah Erzincan, Turki pada ukuran 7,9, dan menyebabkan 33.000 orang tewas.
24 Januari 1939 - Di Chillan, Chile dengan ukuran 8,3 pada skala Richter, 28.000 kematian.
31 Mei 1935 - Di Quetta, India pada ukuran 7,5 skala Richter dan menewaskan 50.000 orang.
1 September 1923 - Di Yokohama, Jepang pada ukuran 8,3 skala Richter dan merenggut sedikitnya 140.000 nyawa.
Penanganan korban Gempa Bumi
            Keberadaan tenaga medis dalam jumlah cukup perlu diupayakan, terutama pada satu bulan pertama pascagempa, yang merupakan periode kritis. Ditambah kecukupan pangan dan tempat tinggal, keberadaan tenaga medis akan menekan jumlah kesakitan dan kematian. ”Satu bulan pertama sangat penting,” Sementara itu, warga korban butuh penanganan medis secepatnya. Di antara para korban terdapat anak-anak, orang tua, dan ibu hamil, yang merupakan golongan rentan yang perlu pendampingan.
mengirim dokter spesialis penyakit anak, psikiatri, spesialis kebidanan, ahli gizi, dan kesehatan.


Waspadai leptospirosis
Pascagempa perlu kewaspadaan terhadap penyakit leptospirosis, yang bakterinya disebarkan tikus. ”Untuk mencegah, segera bersihkan puing bangunan sumber sarang tikus,” Penyebaran leptospirosis tergolong serius. Penderita merasakan demam, sakit kepala parah, nyeri otot, mata memerah, hingga muntah-muntah yang mematikan. Tsunami Aceh dan gempa Yogyakarta memberi pelajaran pentingnya pembersihan puing bangunan.Penyakit lain adalah infeksi saluran pernapasan atas, infeksi mata, diare, dan penyakit kulit. ”Depresi warga korban juga perlu penanganan khusus,”.
Secara khusus, tim kesehatan juga harus menyiarkan obat yang mungkin dibutuhkan, di antaranya obat-obatan tetes mata, obat sirup batuk dan pilek untuk bayi, obat flu dewasa, obat batuk, salep antijamur dan antiinfeksi, serta obat analgetik.
Terkait dengan pemulihan kondisi psikis dan sosial, salah satu rekomendasinya adalah melibatkan langsung korban dalam proses pemulihan pascagempa. Secara langsung, peran dan tenaga korban diorganisasi untuk penanganan kedaruratan, seperti membangun dapur umum, termasuk menentukan apa yang mereka butuhkan.Memanjakan korban dengan sejumlah penyerahan bantuan seremonial tidak banyak membantu. ”Jadikan korban sebagai subyek dalam pemulihan, bukan obyek,”

Tips & Trik

Beton Ringan Aerasi : Alternatif solusi mengurangi resiko gempa bumi

Indonesia adalah salah satu negara yang paling banyak kemungkinan terjadinya gempa bumi. Kepulauan Indonesia terbentuk di sepanjang garis pergeseran antara lempengan tektonik Australia dan Pasific. Pergeseran antara kedua lempengan tektonik tersebut kerap menimbulkan terjadinya gempa bumi Tektonik.
Disamping itu, di Indonesia juga terdapat lebih dari 400 gunung berapi, dimana 100 diantaranya masih aktif dan dapat menyebabkan terjadinya gempa bumi Vulkanik. Fakta tercatat, Indonesia mengalami tiga kali getaran dalam sehari, gempa bumi sedikitnya satu kali dalam sehari dan sedikitnya satu kali letusan gunung berapi dalam setahun.

Prinsip-prinsip Perencanaan Tahan Gempa.
Sebagai suatu negara yang beresiko tinggi terhadap bahaya gempa bumi maka pembangunan rumah dan gedung di Indonesia harus memenuhi prinsip-prinsip perencanaan tahan gempa.
Daktilitas.
Rumah dan gedung dan semua unsur penahan gempa harus direncanakan dan diberi pendetailan sedemikian rupa sehingga berperilaku secara daktail. Suatu struktur bangunan dapat dianggap daktail apabila memenuhi syarat-syarat dan direncanakan menurut prinsip-prinsip perencanaan kapasitas sesuai dengan pedoman perencanaan yang telah ditetapkan.
Konfigurasi bentuk bangunan.
Konfigurasi bentuk bangunan baik secara horizontal maupun secara vertical sejauh keadaan memungkinkan hendaknya diletakkan sesimetris mungkin terhadap pusat massa dari bangunan tersebut. Hal ini untuk menghindari terjadinya pemusatan gaya gempa pada titik-titik tertentu pada struktur bangunan.
Diafragma dan ikatan lantai.
Sistem ikatan horizontal atau diafragma pada tiap-tiap lantai tingkat harus direncanakan untuk membagi beban-beban geser tingkat akibat gempa kepada unsur-unsur penahan gempa dalam tingkat itu sebanding dengan kekakuan lateral masing-masing.
Hubungan dinding antar lantai dan atap.
Dinding-dinding beton dan dinding pasangan harus dijangkarkan kepada semua lantai dan atap, yang diperlukan untuk menghasilkan dukungan atau stabilitas horizontal kepada dinding-dinding tersebut.
Hubungan antar pondasi.
Pondasi-pondasi setempat dari suatu gedung harus saling berhubungan dalam dua arah yang pada umumnya saling tegak lurus oleh unsur-unsur penghubung yang direncanakan terhadap gaya aksial tarik dan tekan sebesar 10 % dari beban vertikal maksimum pada pembebanan dengan gempa pada salah satu pondasi yang dihubungkan.
Bobot yang ringan.
Beton ringan aerasi Hebel yang diproduksi dengan teknologi Jerman adalah salah satusolusi untuk mengurangi resiko dari bencana gempa bumi. Karena bobotnya yang ringan maka gaya gempa yang diterima bangunan akan jauh berkurang.
Hal ini terjadi karena besarnya gaya gempa yang diterima suatu bangunan tergantung dari besarnya percepatan gempa dan berat total dari bangunan itu sendiri. Semakin berat suatu bangunan maka semakin besar pula gaya gempa yang akan terjadi pada bangunan tersebut
F = m . a
F  = besarnya gaya gempa yang diterima
m = massa atau berat total bangunan
a  = percepatan gempa
Kekuatan yang relatif seragam di segala arah.
Pada saat terjadinya gempa bumi, dinding bangunan tidak hanya menerima beban vertikal, tetapi juga akan menerima beban horizontal ataupun diagonal. Blok beton ringan aerasi Hebel yang direkatkan dengan perekat tipis seperti Prime Mortar PM - 100 memiliki kekuatan yang relatif seragam di segala arah dibandingkan dengan pasangan dinding batu bata.
Hal ini membuat dinding Hebel memiliki ketahanan yang lebih baik pada saat terjadinya gempa bumi. Di bawah diperlihatkan perbandingan kekuatan antara dinding Hebel dengan dinding batu bata yang ditinjau dari arah vertikal, horizontal dan diagonal.
Ketahanan terhadap kebakaran.
Gempa bumi sering kali diikuti oleh terjadinya bahaya kebakaran. Hal ini terjadi karena pada saat terjadinya gempa bumi, besar kemungkinan terjadinya kompor, lilin atau lampu penerangan yang terjatuh, terjadinya sambungan arus pendek pada instalasi listrik dan lain sebagainya yang dapat memicu terjadinya kebakaran.
Dibandingkan dengan alternatif bahan ringan lainnya seperti kayu, beton ringan aerasi Hebel memiliki ketahanan terhadap kebakaran yang jauh lebih baik. Di beberapa negara penggunaan beton ringan aerasi Hebel dapat mengurangi biaya polis asuransi kebakaran.
Sejak lama beton ringan aerasi Hebel telah digunakan di daerah rawan gempa seperti di Jepang, Turki dan Mexico. Beton Ringan Aerasi Hebel terbukti di banyak negara menjadi salah satu solusi terbaik untuk mengurangi resiko dari bahaya gempa bumi.


10 Gempa Bumi Paling Mematikan Di Dunia

foto

Gempa bumi adalah getaran yang
terjadi di permukaan bumi yang dikarenakan oleh adanya pergerakan kerak
atau lempeng bumi. Alat pengukur atau pencatat gempa bumi disebut
dengan seismometer atau dikenal juga dengan nama seismograph. Besarnya suatu gempa bumi dinyatakan dalam Skala Richter.
Gempa bumi kebanyakan terjadi karena adanya pelepasan energi karena
adanya lempengan atau kerak bumi yang bergerak, disamping itu juga bisa
disebabkan karena adanya pergerakan magma dalam gunung berapi, adanya
penumpukan sejumlah massa air yang besar di balik dam dan juga bisa
disebabkan dari peledakan bahan peledak.
Berikut adalah 10 Gempa Bumi Paling Mematikan Di Dunia:

1. Gempa Bumi Shaanxi
Gempa bumi paling mematikan dalam sejarah yang terjadi pada 14
Februari 1556 di Shaanxi, Cina diperkirakan menewaskan tidak kurang
dari 830.000 orang. Gempa bumi ini tercatat sebesar 8.0 skala richter.
2. Gempa Bumi Tangshan
Gempa bumi ini terjadi pada 28 Juli 1976 di Tangshan Hebei,
china. Gempa bumi ini diperkirakan menewaskan sekitar 255.000 orang.
Gempa ini berlangsung pada pagi hari dan diperkirakan berlangsung dalam
waktu 10 detik dengan skala 8.o Richter.
3.Gempa Bumi Haiyuan
Gempa bumi yang terjadi pada 16 Desember 1920 di kota Haiyuan,
Ningxia, China ini mengakibatkan setidaknya 240.000 jiwa melayang.
Besarnya gempa Haiyun sekitar 7.8-8.5 skala richter.
4. Gempa Bumi Aleppo
Gempa bumi yang berpusat di kota Aleppo, Syria pada 11 Oktober
1138 ini menewaskan setidaknya 230.000 orang. Besarnya gempa yang
terukur sebesar 8.5 skala richter.
5. Gempa Bumi Samudera India
Gempa bumi ini terjadi pada 26 Desember 2004 di Samudra Hindia,
lepas pantai barat Aceh. Gempa ini berkekuatan 9.3 skala Richter, yang
merupakan gempa bumi terbesar di asia tenggara dalam kurun waktu 40
tahun belakangan ini. Gempa bumi ini juga menyebabkan terjadinya
gelombang tsunami dan menewaskan kurang lebih 230.000 jiwa.
6. Gempa Bumi Damghan
Gempa bumi ini berpusat di negara Iran pada tahun 856 dan menewaskan setidaknya 200.000 jiwa.
7. Gempa Bumi Ardabil
Gempa bumi yang mengakibatkan korban jiwa sebesar 150.000 jiwa ini berpusat di Iran pada tahun 893.
8. Gempa Bumi Hokkaidō
Gempa bumi Hokkaidō terjadi di Jepang pada tahun 1730 dan menewaskan sekurangnya 137.000 jiwa melayang.
9. Gempa Bumi Ashgabat
Gempa bumi ini menewaskan sekitar 110.000 korban jiwa di
Ashgabat, Turkmenistan pada 5 Oktober 1948. Gempa bumi tercatat sebesar
7.3 skala richter.
10. Gempa Bumi Kanto
Gempa bumi Kanto berpusat di dataran Kanto di Pulau Honshu Jepang
pada tanggal 1 September 1923 dan menewaskan sekitar 105.000 orang.
Gempa bumi ini diperkirakan sebesar 7.9-8.4 skala richter.
Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat; dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)-nya; dan manusiapun bertanya; “apa yang terjadi pada bumi ini? Pada hari itu, bumi menyampaikan beritanya; karena sesungguhnya Allah SWT, Tuhanmu telah memerintahkan (yang demikian itu) padanya…. ( Al Qur’an, Surat Al Zalzalah; 1-5). Gempa bumi kembali mengguncang wilayah Indonesia. Apa itu gempa bumi? Bagaimana proses gempa bumi terjadi? Mengapa Indonesia masuk dalam wilayah yang sangat rentan terhadap terjadinya bencana alam gempa bumi? Siapa yang memperkenalkan Skala Richter untuk mengukur kekuatan guncangan akibat gempa bumi?
Indonesia Negeri Gempa Bumi
Lempeng Samudera yang rapat massanya lebih besar ketika bertumbukkan dengan lempeng benua di zona tumbukan (subduksi) akan menyusup ke bawah. Gerakan lempeng itu akan mengalami perlambatan akibat gesekan dari selubung bumi. Perlambatan gerak itu menyebabkan penumpukkan energi di zona subduksi dan zona patahan.
Akibatnya di zona-zona itu terjadi tekanan, tarikan, dan geseran. Pada saat batas elastisitas lempeng terlampaui, maka terjadilah patahan batuan yang diikuti oleh lepasnya energi secara tiba-tiba. Proses ini menimbukan getaran partikel ke segala arah yang disebut gelombang gempa bumi.
Kepulauan Indonesia terletak pada pertemuan 3 lempeng utama dunia yaitu Lempeng Australia, Eurasia, dan Pasifik. Lempeng Eurasia dan Australia bertumbukan di lepas pantai barat Pulau Sumatera, lepas pantai selatan pulau Jawa, lepas pantai Selatan kepulauan Nusatenggara, dan berbelok ke arah utara ke perairan Maluku sebelah selatan. Antara lempeng Australia dan Pasifik terjadi tumbukan di sekitar Pulau Papua. Sementara pertemuan antara ketiga lempeng itu terjadi di sekitar Sulawesi. Itulah sebabnya mengapa di pulau-pulau sekitar pertemuan 3 lempeng itu sering terjadi gempa bumi.
Intensitas gempabumi adalah tingkat kerusakan yang terasa pada lokasi terjadinya. Angkanya ditentukan dengan menilai kerusakan yang dihasilkannya, pengaruhnya pada benda-benda, bangunan, dan tanah, dan akibatnya pada orang-orang. Skala ini disebut MMI (Modified Mercalli Intensity) diperkenalkan oleh Giuseppe Mercalli pada tahun 1902.
Magnituda adalah parameter gempa yang diukur berdasarkan yang terjadi pada daerah tertentu, akibat goncangan
Gempa bumi yang saat ini begitu banyak terjadi dimuka bumi bukanlah peristiwa alam biasa, melainkan ini adalah proses menuju kehancuran bumi yang entah kapan terjadinya yang tahu hanya Allah Swt.saat Indonesia adalah negara yang paling banyak mengalami gempa, banjir, gunung meletus dan yang lainnya. sebagai seorang muslim tentunya ada beberapa hal yang perlu dilakukan tatkala peristiwa alam terjadi pertama :Bersabar : inilah kunci pertama dari seorang hamba yang beriman dalam segala hal seorang muslim harus tetap bersabar dan Allah akan melihat reaksi apa yang akan muncul ketika seorang muslim ditimpa musibah. jika dalam menghadapi musibah dia bersabar maka ALLAH akan menaikkan satu tingkat derajat keimanannya, sebaliknya tatkala seorang hamba ditipa musibah kemudian dia marah maka Allah akan murka atas sikapnya dan menurunkan derajat keimanannya. Kedua :Mengucapkan Innalillhi wainnalillahiroji'un sesungguhnya ini dari Allah maka akan kembali juga kepada Allah. Jasad kita, hati kita, pakaian kita anak istri kita, dan segala yang ada dibumi ini merupakan ciptaan Allah sungguh manusia tidak memiliki apapun dunia hingga dirinya sendiri semuanya berasal dari Allah dan suatu satu saat Ibarat sebuah film, dunia saat ini telah berada pada episode menjelang The End. Bayangkan, sudahlah kita dijuluki Ummat Akhir Zaman, lalu dari lima babak perjalanan Ummat Akhir Zaman yang beriman ini, kita berada di babak keempat pula. Berarti, kita wajib mempersiapkan diri menyongsong babak final Akhir Zaman. Masa transisi dari babak keempat menuju babak kelima kata Nabi saw bakal diwarnai banyak ujian dan fitnah yang kian menghebat sehingga sebagian ulama menyebutnya sebagai era Huru-hara Akhir Zaman. Tidak ada sutradara manapun yang menulis skenario untuk mengecewakan para penonton. Sutradara selalu memastikan bahwa jagoan atau the Good Guys keluar sebagai pemenang atas para penjahat (the Bad Guys). SubhaanAllah, apalagi Allah Ta’ala, sebaik-baik Penulis Skenario. Pastilah Allah berrencana memenangkan tentaraNya atas tentara Dajjal atau hizbusy-syaithan. Namun, sebagaimana semua film pada umumnya, mustahil jagoan menang sebelum melalui episode yang paling seru dan dahsyat. Artinya, mustahil babak kelima akan datang bila Ummat Islam berharap mencapainya sekedar dengan berjalan melalui taman-taman bunga. Sudah sewajarnya bilamana peralihan babak keempat menuju babak kelima melewati bukit-bukit berbatu dan jurang-jurang curam diwarnai deraian airmata bahkan sangat mungkin bersimbah darah. Sebab mustahil para penguasa diktator babak keempat akan menyerahkan begitu saja kepemimpinan kepada orang-orang beriman dan beramal sholeh kecuali melalui sebuah perlawanan yang keras. Satu hal yang pasti, masa transisi itu mustahil sekedar melalui meja perundingan, apalagi sekedar melalui permainan pertarungan “kotak suara”. Wallahu ‘alam bish-shawwaab.-

 

Tindakan Penyelamatkan diri saat terjadi Gempa




Bagaimana cara menyelamatkan diri saat terjadi gempa ?

1.Tetap tenang dan carilah jalan keselamatan

Berlindung dibalik meja terdekat dan lindungi kepala anda (dengan bantal atau sesuatu). Pada saat terjadinya gempa, furniture atau barang-barang lain mungkin dapat terjatuh menimpa anda. Sangatlah penting untuk melindungi kepala.
Segera membuka pintu untuk memastikan adanya jalan untuk evakuasi setelah gempa selesai. Gempa dapat memacetkan pintu dan membuatnya susah dibuka.
Jangan terburu-buru keluar. Biasanya gempa yang kuat akan berhenti dalam beberapa menit. Carilah tempat berlindung di ruang tempatmu berada, dan tetaplah disana sampai gempa berakhir.Terburu-buru keluar dengan panik bisa menyebabkan kejatuhan reruntuhan kecil bagian dari bangunan seperti kaca atau sign,

2.Cegah timbulnya api

Matikan semua alat yang dapat menyebabkan timbulnya api, seperti kompor, atau lampu petromax
Matikan alat listrik, dan cabut kabelnya.
Sesudah selesai gempa, matikan sumber listrik.
Siapkan fire extinguisher atau air untuk berjaga-jaga jika terjadi munculnya api.
Jika melihat api, berteriaklah bahwa ada api atau kebakaran.


3. Menjauhlah dari jalan sempit, tebing, walled street and jurang

Jangan berdiri dekat dinding rumah untuk melindungi diri dari kejatuhan atap, seng.
Menjauhlah dari tebing atau jurang untuk melindungi diri dari kemungkinan terjadinya longsor akibat getaran tanah.

4. Ikuti prosedur evakuasi

Evakuasilah dengan berjalan kaki.Bawalah hanya barang-barang personal yang diperlukan.Sebaiknya menghindari evakuasi dengan mobil, karena dapat menghambat traffic dan menghalangi ambulance atau pemadam kebakaran.
Jika terjadi terjadi tsunami
Jika sedang berada di pantai, segera berlindunglah ke tempat tinggi saat merasakan gempa yang cukup kuat (lebih dari skala 4), atau merasakan getaran lemah tapi lama.
Perhatikan radio atau berita untuk informasi yang berkaitan dengan kemunculan tsunami.
Menjauhlan dari tempat yang pernah terjadi longsor atau terdapat longsor.
Diperlukan waktu yang cukup bagi petugas untuk menginformasikan adanya tsunami. Tsunami dapat saja mencapai pantai sebelum itu, maka segeralah berlindung.

5. Yakinlah bahwa anda menerima informasi yang benar
Ikuti berita di TV atau radio
Ikutilah perintah dari pemerintah setempat, dinas kebakaran, atau kepolisian.
Jangan menggunakan telepon untuk hal yang tidak perlu, seperti menelepon dinas kebakaran atau rescue untuk menanyakan berita atau status bencana.

6. Sediakan first-aid untuk luka ringan dan bekerjasamalah dengan yang lain.
Bekerjasamalah dengan rescue team
Jika sedang berada di mobil.
Segeralah pinngirkan mobil anda, dan matikan mesin
Dengarkan radio atau ikuti instruksi dari polisi
Evakuasi dengan berjalan kaki. Pada saat gempa, sulit untuk mengendalikan kendaraan. Kesulitannya sama seperti mengemudi dengan ban yang rata(licin)

Some fact:

18 dari 28 kematian pada kejadian gempa di Miyagi Prefectur, Jepang (1978) adalah disebabkan karena kejatuhan batu dan batako dari dinding
Gempa Kobe (Hanshin-Awaji Earthquake) yang mengakibatkan kerusakan besar pada tahun 1995, berlangsung sekitar 14 detik.
Dalam gempa besar Kobe (disebut juga Hanshin-Awaji Earthquake), sekitar 30% dari kebakaran disebabkan oleh induksi listrik
Dalam North Ridge Earth quake yang terjadi di Los Angeles, kebakaran disebabkan karena kebocoran gas.

Tindakan Tanggap Gempa – yg perlu dilakukan saat terjadi gempa

Daripada beredar isu ga jelas yang membuat khawatir, lebih baik kita berdoa dan berpasrah diri kepada Allah SWT agar kita selalu dalam lindunganNya.
Berikut ini saya dapat informasi tips-tips yang harus kita lakukan pada saat terjadi gempa untuk meminimalisir terjadinya resiko cedera maupun kematian. Namun terlepas dari itu semua, Allah adalah yang berkehendak dan berkuasa atas umatNya, jika maut sudah menyapa, tiada seorangpun yang bisa menghindarinya. Subhanallah.
Jika gempa bumi menguncang secara tiba-tiba, berikut ini 10 petunjuk yang dapat dijadikan pegangan di manapun anda berada.

Di dalam rumah
Getaran akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu, anda harus mengupayakan keselamatan diri anda dan keluarga anda. Masuklah ke bawah meja untuk melindungi tubuh anda dari jatuhan benda-benda. Jika anda tidak memiliki meja, lindungi kepala anda dengan bantal. Jika anda sedang menyalakan kompor, maka matikan segera untuk mencegah terjadinya kebakaran. Di Indonesia, rata-rata kompor gas yang digunakan adalah LPG yang dapat dengan mudah terdispersi dengan udara, beda dengan gas alam yang akan tetap berada di atas permukaan tanah. Oleh karena itu, jika terjadi kebocoran gas akibat gempa, segera upayakan untuk membuka semua pintu, jendela agar gas dapat keluar dari rumah dan tidak memicu kebakaran.
Usahakan memiliki tempat khusus untuk menyimpan senter, obat-obatan, selimut, persediaan air minum untuk minimal 2-3 hari, atau benda-benda lain yang sekiranya diperlukan pada saat kondisi darurat. Usahakan pula agar semua anggota keluarga mengetahui tempat khusus ini agar semua orang mudah menjangkaunya.
Upayakan pula di dalam rumah memiliki radio komunikasi portabel macam walkie talkie atau HT, karena berdasarkan pengalaman di negara2 rawan gempa semisal Jepang, maupun pengalaman saat terjadi gempa di Padang kemaren, infrastruktur komunikasi seluler/telepon mati total, sehingga satu-satunya yang bisa digunakan adalah alat komunikasi yang menggunakan gelombang radio.
Di sekolah
Berlindunglah di bawah kolong meja, lindungi kepala dengan tas atau buku, jangan panik, jika gempa mereda keluarlah berurutan mulai dari jarak yang terjauh ke pintu, carilah tempat lapang, jangan berdiri dekat gedung, tiang dan pohon.
Di luar rumah
Lindungi kepada anda dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papan-papan reklame. Lindungi kepala anda dengan menggunakan tangan, tas atau apapun yang anda bawa.

Di gedung, mall, bioskop, dan lantai dasar mall
Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari petugas atau satpam. Apabila sering berada di lokasi-lokasi seperti ini, kenali dan hafalkan titik-titik kumpul dan jalur emergency exit agar anda dapat dengan mudah menyelematkan diri jika terjadi kondisi darurat.
Di dalam lift
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Jika anda merasakan getaran gempa bumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.
Di kereta api
Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta. Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan.
Di dalam mobil
Saat terjadi gempa bumi besar, anda akan merasa seakan-akan roda mobil anda gundul. Anda akan kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil anda di kiri jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi dari radio mobil. Jika harus mengungsi maka keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci.
Di gunung/pantai
Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika anda merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
Beri pertolongan
Sudah dapat diramalkan bahwa banyak orang akan cedera saat terjadi gempa bumi besar. Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan datang ke tempat kejadian, maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang yang berada di sekitar anda.
Dengarkan informasi
Saat gempa bumi besar terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Anda dapat memperoleh informasi yag benar dari pihak yang berwenang atau polisi. Jangan bertindak karena informasi orang yang tidak jelas. Anda juga dapat memanfaatkan radio komunikasi macam HT untuk mendengarkan siaran/broadcast komunikasi pihak yang berwajib lewat frekuensi tertentu. Tapi harus diingat, frekuensi ini terbatas untuk komunikasi pihak berwajib, anda tidak boleh ikut berpartisipasi di dalamnya, cukup mendengarkan saja.
Berikut ini adalah cara orang Jepang menyelamatkan diri dari gempa, yang tentu saja patut kita tiru karena seperti kita ketahui, Jepang adalah negara yang paling sering mengalami bencana gempa bumi:
  1. Masyarakat Jepang rajin melakukan pelatihan bencana. Di dekat pintu, mereka mempersiapkan ransel yang berisi air botolan, makanan kering atau makanan kalengan, obat-obatan P3K, uang tunai, pakaian kering, radio, senter, dan beberapa baterai pengganti. Masyarakat bisa menambahkan suplemen, kacamata, obat-obatan khusus, atau makanan bayi dalam tas khusus mereka. Alat-alat penyelamatan gempa bahkan dijual di supermarket.
  2. Pelatihan menghadapi bencana dilakukan secara rutin, bahkan dijadikan mata pelajaran khusus di sekolah-sekolah dasar.
  3. Kekayaan Jepang sebagian diinvestsasikan untuk membangun gedung dan infrastruktur tahan gempa. Mahal memang, tapi menurut ahli, kebijakan ini terbukti telah menyelamatkan ribuan jiwa.
  4. Pemerintah daerah atau pemerintah lokal dilatih secara khusus untuk mengumumkan terjadinya bencana dan melakukan evakuasi secara cepat. Mereka juga dilatih untuk mendistribusikan makanan dan selimut di tempat-tempat penampungan.
  5. Masyarakat Jepang tahu mereka harus melindungi kepala dengan meja yang kuat, agar tidak kejatuhan benda-benda keras. Lalu, di bawah lindungan meja, itu, dengan cepat mereka mematikan aliran gas, dan memastikan pintu tetap terbuka untuk mengurangi resiko terjebak di antara reruntuhan.
  6. Penduduk Jepang dianjurkan menyimpan sepatu di bawah tempat tidur dan sepeda di halaman. Sepatu untuk mengamankan kaki dari pecahan kaca. Sedangkan sepeda adalah alat transportasi yang paling tepat saat gempa.
  7. Masyarakat Jepang mengaktifkan peringatan gempa di telepon genggamnya. Anak-anak di sekolah memiliki pelindung kepala tahan api di mejanya masing-masing. Tak hanya itu, simulator gempa canggih juga digunakan untuk membiasakan anak-anak dengan getaran gempa.
  8. Pemerintah Jepang memastikan pusat energi nuklir dan kereta listrik akan mati secara otomatis ketika bumi bergetar dalam batas tertentu.
Semoga informasi ini dapat menambah wawasan kita sehingga kita bisa menyiapkan diri saat bencana itu datang dan jangan lupa, tetap berdoa dan berpasrah diri kepada Allah Yang Maha Segalanya.

Waspada Gempa Berpotensi Tsunami … !!!

Waspada Gempa Berpotensi Tsunami … !!! Gempa berskala besar akan merobohkan apa pun di muka bumi yang tak kukuh dan rapuh. Fenomena ini bukan hanya meruntuhkan bangunan, melainkan juga membuat tanah longsor, merekah, dan ambles. Di luar itu, gempa di pesisir juga berpotensi menimbulkan tsunami. Itulah serangkaian ancaman bagi penduduk di daerah rawan gempa.
Selama bumi berputar, pergerakan lempeng-lempeng bumi yang menutupi dan mengapung di atas magma tak akan pernah berhenti. Tumbukan antarlempeng atau kerak bumi inilah yang menyebabkan gempa terus terjadi silih berganti di sekujur tubuh bumi ini.
Ketika satu lokasi lapisan bebatuan di batas kerak bumi runtuh karena merapuh menahan desakan lempeng, bebatuan itu akan mencari posisi baru yang stabil. Selama proses ini berlangsung akan terjadi serangkaian gempa susulan, pascagempa utama. Hal ini dapat mengakibatkan bangunan yang retak dan rapuh akhirnya roboh.
Untuk kejadian gempa di Padang, 30 September, terjangan gempa bahkan mencapai ratusan kali sebelum kejadian itu. Sejak gempa di Nanggroe Aceh Darussalam, 26 Desember 2004, Padang dan sekitarnya sering diguncang gempa berskala 4 hingga 6 skala Richter. ”Jumlahnya mencapai ratusan,” kata Sujabar, petugas di Pusat Gempa Nasional Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
Guncangan dalam kurun waktu yang panjang secara perlahan telah melemahkan struktur bangunan yang tidak dirancang tahan gempa, antara lain ditunjukkan dengan keretakan tembok. Imbauan kepada masyarakat untuk melakukan perkuatan bangunan yang rentan terhadap gempa sudah dilakukan. ”Namun, sayangnya hal ini diabaikan karena mereka menganggap gempa besar belum pasti datang,” ujar Febrin A Ismail, Koordinator Tenaga Ahli Kelompok Siaga Tsunami (Kogami) Sumatera Barat.
Longsor dan ambles Ancaman lain yang mengintai setelah gempa adalah tanah longsor dan ambles. Hal ini terjadi di daerah perbukitan karena berkurangnya tutupan lahan.
Berkurangnya areal hutan di kawasan lereng akan membuka potensi tererosi dan longsor ketika diguyur hujan. Kondisi ini diawali saat musim kemarau. Akibat paparan sinar matahari yang intensif, ikatan tanah permukaan yang ”telanjang” akan melemah dan merenggang.
Longsoran umumnya terjadi pada masa peralihan dari kemarau ke musim hujan, terutama di daerah berjenis tanah yang mudah lepas. Ketika terguyur hujan terus-menerus, ikatan yang melemah itu akan putus karena menanggung beban air di pori-porinya. Putusnya ikatan itu ditandai dengan longsoran tanah. Ancaman longsor menjadi makin besar ketika di lereng yang rapuh itu bertengger bangunan, apalagi ketika diguncang gempa.
Longsornya lereng di beberapa daerah di Sumatera Barat pascagempa, 30 September, antara lain terpicu oleh kondisi tersebut. Hal serupa juga terjadi di Cianjur, Jawa Barat, 2 September 2009.
Melihat kecenderungan merambahnya areal permukiman ke daerah perbukitan akibat meningkatnya populasi di daerah rawan gempa, pada masa-masa mendatang kejadian longsor saat gempa seperti di Cianjur dan Padang-Solok bakal terjadi pula di daerah lereng lainnya yang rawan gempa dan berpenduduk padat.
Selain longsor, amblesnya permukaan juga dapat terjadi di daerah yang diterjang gempa. Akibat gempa, sumber air di bawah tanah teraduk hingga terjadi likuifaksi atau pelembekan tanah. Tanah yang mengalami pembebanan tinggi dan berongga akan ambles.
Efek domino Efek domino pun dapat terjadi pada segmen kegempaan dan patahan yang berdekatan dengan bebatuan yang runtuh yang menjadi sumber gempa. Kondisi itu antara lain terjadi pascagempa Padang yang keesokan harinya diikuti gempa Jambi, yang bersumber dari sesar Semangko.
”Saat ini segmen kegempaan Mentawai pun perlu mendapat perhatian setelah gempa Padang akhir bulan lalu,” kata Danny Hilman, pakar geologi dari Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Sebab, sumber gempa tersebut berada di tepi barat segmen Mentawai—disebut megathrust—yang terbentang dari Pulau Siberut hingga Pulau Pagai. Penelitian LIPI di Kepulauan Mentawai menunjukkan, tahun 1650 pernah terjadi gempa di atas 8 SR di Pulau Siberut. Tahun 1797 dan 1883 gempa berskala sama kembali muncul di daerah itu.
Kedua gempa—berdasarkan penelitian koral dan lapisan sedimen—menimbulkan tsunami di Padang setinggi 10 meter. Adapun pemodelan perambatan tsunami akibat gempa 8,7-8,9 SR pada 1797 dan 1833, yang dibuat pakar tsunami ITB, Hamzah Latief, gelombang akan sampai ke pantai Padang dalam waktu 30 menit dengan ketinggian hampir 5 meter.
Segmen Mentawai merupakan bagian dari sistem kegempaan di barat Sumatera yang terbagi dalam empat segmen utama (Simelue, Nias, Mentawai, Enggano). Sejak 10 tahun terakhir gempa di segmen-segmen ini ”bertalu-talu”.
”Munculnya gempa akhir September itu dapat mengusik segmen Mentawai yang tidur, hingga menimbulkan tsunami,” ujar Danny.
Gempa-gempa di kepulauan di barat Sumatera itu periode pengulangannya sekitar 200-300 tahun. Hal ini akibat efek penunjaman dari lempeng Indoaustralia yang menekan ujung lempeng Eurasia di bawah bagian barat sesar Semangko hingga ke kepulauan di pesisir Sumatera. Kecepatan desakan lempeng tersebut 6 hingga 7 sentimeter per tahun.
Bebatuan di ujung lempeng pada suatu waktu akan melenting karena tidak mampu lagi menahan tekanan itu. Hal ini ditandai dengan gempa besar, pergeseran posisi daratan di segmen itu, dan menjauhnya pulau dari daratan beberapa meter dari posisi semula. Pascagempa tahun 2004, kepulauan di pesisir Banda Aceh menjauh 1-3 meter.
Selain fenomena alam yang menyertai gempa besar, dampak lain adalah ancaman penyakit, kelangkaan pangan, serta trauma kejiwaan korban yang kehilangan harta dan keluarganya.
Karena itu, Danny mengingatkan semua pihak di Padang harus waspada dan melakukan antisipasi menghadapi perulangan gempa berpotensi tsunami.
[Image: Gempa1.jpg]

Warga melihat reruntuhan bangunan akibat gempa (Kompas)




[Image: Gempa2.jpg]

Penduduk berupaya menyelamatkan diri ketika
gempa bumi sedang berlangsung (Kompas)



[Image: Gempa3.jpg]
Sebuah Kompleks pertokoan di kota Padang hancur
setelah gempa kemarin. (Reuters)



















Blog Entry
Proses rehabilitasi dan rekonstruksi akibat gempa dan tsunami di Aceh harus idlakukan secara utuh, sehingga tidak boleh bersifat tambal sulam," kata Yudhoyono kepada pers di Lanuma Halim Perdana Kusumah Jakarta, Sabtu.
Presiden yang didampingi Menko Polkumkam Widodo AS, Menhan Juwono Sudarsono, Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto serta Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi meninjau Posko Penyaluran Bantuan dari berbagai kelompok yang akan dikirim ke Aceh.
Dalam kesempatan itu, Kepala Negara juga menyempatkan diri masuk ke sebuah pesawat Angkatan Udara Australia yang akan membawa para relawan dari Korea Selatan ke Banda Aceh.
Presiden mengatakan, program rehabilitasi dan rekonstruksi itu akan memakan waktu yang cukup lama sehingga masyarakat jangan berharap akan selesai dalam beberapa minggu saja.
Sementara itu, ketika ditanya wartawan tentang sampai kapan tentara-tentara asing akan berada di Aceh, Presiden Yudhoyono mengatakan, mereka masih diperlukan pada tahap Tanggap Darurat ini.
Apabila tahap Tanggap darurat sudah selesai, maka pemerintah Indonesia bersama masyarakat yang akan mengatasi dampak-dampak negatif dari bencana alam tersebut.
"Kehadiran tentara-tentara luar negeri itu tidak ada kaitan dengan aspek politik," tegas Presiden.
Tentara asing yang berada di Aceh itu antara lain datang dari Singapura, Malaysia, Australia, serta Amerika Serikat
Dalam kesempatan itu, Presiden juga menyampaikan rasa terimakasihnya kepada seluruh prajurit TNI yang tanpa kenal lelah membantu para korban bencana nasional ini.
Ia memberi contoh parajurit TNI dengan pesawat dan helikopternya pada hari-hari pertama telah turun tangan membantu mengevakuasi para korban. Selain itu, mereka juga membantu mencari dan mengebumikan korban-korban yang sudah meninggal
begitu besar murka Yang Maha Kuasa, sehingga aceh menjadi porak poranda ....
sedih rasanya kalau harus melihat anak2 di aceh banyak yang terlantar dan terpisah dari orang tua ...
bagaimana mana masa depan mereka ...
kota yang hancur karena murka Yang Maha Kuasa
mudah2an dapat dibangun kembali hanya dengan se-izinMu ....
saya memang gak bisa memberikan kontribusi yang cukup berarti, tapi saya cuma bisa berdoa agar semua yang mengalami musibah tersebut dapat diberikan untuk menghadapi semuanya, diberi kemudahan untuk melanjutkan hidup, diberikan ampunan atas apapun yang telah dilakukan sehingga menyebabkan ini semua terjadi. aamiin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar